Kalau kata Sujiwo Tedjo, aku ini utang rasa, sama mbah2 sepuh yang jual nasi pecel di deket kos.
Puasa tahun lalu, beliau meletakkan racikan pecelnya: sayur rebus, mie, kering tempe, sambal, dan kerupuk di tempat seadanya. Sebutlah jorok, karena memang begitu. Rebusan sayurnya biasanya tanpa sengaja ada ekstrak rambut sehelai di antaranya. Hecinya tak berbentuk, malah wujudnya mirip adonan tepung dipaksa masuk penggorengan. Tapi jangan salah, rasanya enak. Peyeknya hancur, tapi enak juga. Aku yakin...
Jumat, 19 Juni 2015
Langganan:
Postingan (Atom)