Pernahkah kamu, rindu merasakan sesuatu yang berbeda di luar dirimu? Di luar yang kamu pernah rasakan? Menjadi seseorang yang sangat berbeda.
Cerita ini, semacam situasi yang menjebakku dalam rasa bosan menjalani hidup tanpa tantangan. Suatu hari, di kehidupanku yang cukup mengesankan, aku dipertemukan dengan orang-orang yang hidupnya free like a boat in the ocean. Mereka tidak mempermainkan hidup, hanya saja mereka mengemudi di jalan yang dianggap orang berbahaya. Kawan-kawanku ini, seperti memiliki keberanian untuk hidup lain dari yang lain. Satu jam duduk dan mendengarkan cerita mereka, serasa menyelam di perairan warna-warni yang penuh ranjau laut. Sehari merasakan hidup dengan cara mereka membawaku pada banyak kesimpulan positif.
Maka aku mengutuki diriku sendiri karena pernah menilai kehidupan semacam yang mereka kerjakan itu salah. Mereka tidak salah, memang tidak ada yang salah dengan yang mereka kerjakan. Toh mereka siap dengan pandangan orang tentang manusia-manusia yang betah melek menghabiskan malam di ruang hampa. Sering kali, bagiku, mereka adalah guru kehidupan. Orang-orang yang mencari diri mereka melalui medan berduri. Mereka lebih menghargai arti 'percaya', 'persahabatan', dan 'kesetiaan', serta 'penghargaan' dari orang-orang kebanyakan. Loyalitas mereka, jangan ditanya! Mereka adalah manusia-manusia terbaik Tuhan yang mengajariku menghargai orang lain. Meski kelihatannya mereka yang lupa menghargai diri mereka sendiri.
Maka terima kasih buat kalian, dan kehidupan yang kalian tunjukkan. Terima kasih kalian memberi aku kebebasan memilih. Dan kalian sama sekali, sama sekali tidak pernah menyeretku masuk mengikuti alur kalian. Hebat!
Siapapun yang membaca tulisanku di atas: sebelum memutuskan untuk berkesimpulan, ingatlah bahwa selalu ada kebaikan di setiap makhluk Tuhan.
Cerita ini, semacam situasi yang menjebakku dalam rasa bosan menjalani hidup tanpa tantangan. Suatu hari, di kehidupanku yang cukup mengesankan, aku dipertemukan dengan orang-orang yang hidupnya free like a boat in the ocean. Mereka tidak mempermainkan hidup, hanya saja mereka mengemudi di jalan yang dianggap orang berbahaya. Kawan-kawanku ini, seperti memiliki keberanian untuk hidup lain dari yang lain. Satu jam duduk dan mendengarkan cerita mereka, serasa menyelam di perairan warna-warni yang penuh ranjau laut. Sehari merasakan hidup dengan cara mereka membawaku pada banyak kesimpulan positif.
Maka aku mengutuki diriku sendiri karena pernah menilai kehidupan semacam yang mereka kerjakan itu salah. Mereka tidak salah, memang tidak ada yang salah dengan yang mereka kerjakan. Toh mereka siap dengan pandangan orang tentang manusia-manusia yang betah melek menghabiskan malam di ruang hampa. Sering kali, bagiku, mereka adalah guru kehidupan. Orang-orang yang mencari diri mereka melalui medan berduri. Mereka lebih menghargai arti 'percaya', 'persahabatan', dan 'kesetiaan', serta 'penghargaan' dari orang-orang kebanyakan. Loyalitas mereka, jangan ditanya! Mereka adalah manusia-manusia terbaik Tuhan yang mengajariku menghargai orang lain. Meski kelihatannya mereka yang lupa menghargai diri mereka sendiri.
Maka terima kasih buat kalian, dan kehidupan yang kalian tunjukkan. Terima kasih kalian memberi aku kebebasan memilih. Dan kalian sama sekali, sama sekali tidak pernah menyeretku masuk mengikuti alur kalian. Hebat!
Siapapun yang membaca tulisanku di atas: sebelum memutuskan untuk berkesimpulan, ingatlah bahwa selalu ada kebaikan di setiap makhluk Tuhan.
0 komentar:
Posting Komentar