Selasa, 20 Maret 2012


Ini self reminder, bahwa aku hidup disekeliling orang hebat; salah satunya Kamu.
Sudah pernah aku katakan, aku tidak pernah sekalipun berpikir bahwa aku akan menyayangi kamu seperti ini. Aku berlarian kemana-mana untuk 'mencari' dan ternyata itu kamu, sangat dekat.

5 tahun yang lalu, kamu adalah orang yang setiap pagi aku kirim SMS, "aku berangkat, cepetan siap2". Setiap pagi, aku duduk di atas sepeda motor menungguimu dengan mata meneror, dan kamu panik karena kesiangan bangun.

Setiap pagi, kamu duduk di sebelahku buat sarapan, lalu masuk kelas, menyeret bangku dan duduk di sebelahku. Aku ingat kamu adalah anak yang cukup pintar soal berhitung, dan aku adalah anak yang tersesat di
kelas science, remedial test seeker. Ketika ujian nasional mendekat, kita sama-sama ke masjid dan berdoa di situ. Entah apakah sempat aku memohon biar bisa kuliah sama-sama denganmu, aku hanya memohon yang terbaik untuk orang-orang terbaikku.



Ketika semua mulai sibuk kepikiran akan kuliah di mana, kamu membuat ceritamu sendiri; telat daftar tes mahasiswa baru. Aku pikir kamu memang kebangetan cerobohnya, sampai tidak memperhitungkan kemungkinan terburuk daftar di hari terakhir.

Tapi hal baiknya, kamu akhirnya kenal dengan orang tuaku, meski katamu agak memalukan :p. Baru kenal langsung ngerepotin. Tujuan baikmu mendaftar kuliah bergeser menjadi menemani aku test masuk kuliah. Terima kasih ya. Pendaftaran gelombang dua, aku janji untuk mengingatkanmu daftar kuliah. Dan akhirnya kita satu kampus. \m/

Sedikitpun tidak pernah terbayang, kengototanku buat memaksamu kuliah di tempat yang sama akan berkesimpulan seperti ini. Aku kehilangan kamu dua tahun lebih. Kita membangun kehidupan perkuliahan kita masing-masing. Dan tentunya, bertemu di KKN juga bukan kehendakku, apa lagi sampai akhirnya kembali dekat dengan perasaan yang sama sekali berbeda dengan waktu SMA. Berikutnya perasaan itu sempat disimpan di kotak rahasia karena kondisi masing-masing yang tidak mungkin berharap lebih.

Kita saling mengamati kisah-kisah kita masing-masing. Aku mengencani orang-orang yang salah, dan kamu yang tidak pernah ada kejelasan dengan beberapa orang yang dekat denganmu. Lucu sekali kita sekarang di sini, dan punya cinta. Semua orang kaget, semua orang tidak percaya. Aku tidak pernah ingin menjelaskan pada mereka tentang perasaan kita, karena aku juga gagal menjawab mengapa aku menyayangimu. Mereka menanyakan, tidakkah kita takut jika semua ini tidak berhasil, akan merusak persahabatan yang baik selama ini? Tapi kawan, hubungan ini ada juga dengan niat yang baik, dan aku ingin Tuhan menguatkan kami untuk menjaganya.

P.S: Thank you Dwitya and Rini for this picture.

This is about you, Pi. <3